KAUNSELOR HEP & KAUNSELOR PENTADBIR IPGM- BPG
Blog ini tercetus ketika perjumpaan Kaunselor IPGM siri pertama April 2009 di Hotel Royale Bintang Seremban NSDK
Tuesday, August 31, 2010
Sunday, August 29, 2010
Selamat Berpuasa dan Selamat Hari Raya Aidilfitri
Apa khabar rakan-rakan kat IPG sekarang?Nampak gaya blog IPG dah tak aktif lagi...mungkin dah hilangsemua peneraju utamanya..apapun selamat berpuasa Shikin ucapkan kepada semua dan Selamat Hari Raya Aidilfitri buat semua muslimin dan muslimat dan semoga bahagia selalu.
Mungkuin selepas ini Shikin tak boleh compose lagi sebab bukan warga IPG lagi...sekarang Shikin dah jadi warga Kolej matrikulasi jadi kalau ada yang rindu kat Shikin tu lawatlah blog http://updkkmlkpm.blogspot.com tengok kami kat Kolej Matikulasi Labuan...
Spek tugas sekarang berbezadengan IPG dan mungkin terlalu banyak yang kena belajar sekarang...Apa pun selamat bertugas kepada sahabat-sahabat baru yang menggantikan kami warga IPG yang lama ni...selamat bertugas buat kaunselor IPDA..
Monday, July 5, 2010
PERMENTORAN: KURSUS PENSYARAH BARU
Tuesday, June 29, 2010
Kursus Pensyarah Baru IPG Kampus Darulaman
Walaupun dalam serba kekurangan mereka terpaksa juga mengikuti Kursus Pensyarah Baru yang diadakan secara tiga fasa:
Fasa 1 :Teori dan Pengenalan kepada Institut dari semua aspek ,
Fasa 2 :Amali dan juga Etiket Sosial serta perbentangan tugasan,
Fasa 3 :Praktikal iaitu mengikuti BIG, Praktikum dan juga LDK untuk minggu Pengurusan Pelajar Baru
(p/s:tapi nampak gayanya semua kursus dijalankan dalam Institut ajelah sehingga kewangan kembali pulih. Semoga kewangan negara cpat 'sembuh')
Thursday, June 24, 2010
Hello ...Hello...
Monday, June 7, 2010
Apa yang kau cari dalam hidup ini?
Logik dan nalar telah dibalik-putarkan. Yang tak memelihara rasa takut dalam keimanan, disebut genius dan briliant. Sebaliknya, mereka yang memelihara takut kepada Allah disebut jumud dan ketinggalan.
Ibnu Taimiyah suatu hari pernah berkata tentang hal ini. “Setiap orang yang durhaka kepada Allah adalah orang yang bodoh. Dan setiap orang yang takut kepada Allah adalah orang yang pandai lagi taat.”
Beruntunglah orang-orang yang takut. Karena mereka akan berhati-hati. Berbahagialah orang-orang yang takut. Karena mereka akan mengubah diri dan mempersiapkan bekal yang lebih baik lagi. Bahagiakah kita selama ini?
Lalu hanya ada sesal bagi mereka yang terbuai dalam lalai. Sebab waktu tak boleh berputar ke belakang dan tak pula boleh dihentikan.
Cinta dunia akan menghalangi hati kita takut kepada Allah. Teman yang buruk juga melunturkan rasa takut kita kepada Allah.
Tentu saja alasan di atas hanya dua di antara seribu, mungkin sejuta penyebab tumpulnya hati kita. Tapi setidaknya kita sudah mampu mengenalpasti dua penyebabnya. Lalu setelah itu, kita akan mencuba mengucapkan doa yang dipanjatkah Rasulullah saw kepada Rabbnya.
"Ya Allah, anugerahilah kami rasa takut kepada-Mu yang dapat menghalangi antara kami dan kedurhakaan kepada-Mu.” (HR. Tirmidzi)
“Ya Allah, sesungguhnya kami memohon kepada-Mu untuk selalu takut kepada-Mu. Baik secara sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan.” (HR. An Nasa’i)
The Alchemist of Happiness
Manusia sepanjang umurnya mencari letak, dimanakah bahagia berada. Segala upaya dikerahkan, untuk mencari tahu bagaimana cara mendapatkan kebahagiaan.
Tahun 2004 silam sebuah film dokumenter tentang Imam al Ghazali diterbitkan di Eropah dan disutradari oleh, Abdul Latif Salazar. Tidak terlalu panjang filmnya, hanya sekitar 1 jam 20 minit saja. Dan tentu saja tidak akan pernah mampu merekonstruksi kehidupan Imam al Ghazali yang demikian besar sumbangsihnya pada dunia Islam dan demikian hebat pergumulan pemikiran yang dilaluinya.
Jika ada waktu, Anda bisa mendapatkannya. Download saja dari you tube dengan judul The Alchemist of Happiness. Sebuah film pendek yang sangat menarik, sebuah upaya menemukan kebahagiaan dan arti manusia yang sesungguhnya.
Salah satu scene menceritakan tentang periode Imam al Ghazali yang dirampok di tengah perjalannya. Imam al Ghazali nampak melindungi sebuah kitab di balik jubahnya. Sang perampok yang merasa tertarik mencoba untuk meminta. “Ini tak berharga untukmu,” kata Imam al Ghazali.
“Lalu mengapa kau melindunginya, seperti ia sangat berharga?” tanya sang perompak.
“Karena ia memang sangat berharga. Ilmu pengetahuan dan kumpulan hikmah,” jawab Imam al Ghazali. Lalu sang rampok merebut kitab itu, menebarnya di udara dan angin membawa pergi lembaran-lembaran yang sangat berharga itu.
“Ilmu dan hikmah, letaknya di sini dan sini!” kata sang rampok sambil menunjuk dada dan kepalanya.
Hari itu Imam al Ghazali merasa mendapatkan pelajaran yang sangat berharga. Ia merasa bahwa Allah mengirim khusus sang perampok untuk mengingatkan dirinya. Bahwa memang sepatutnya ilmu dan hikmah berada di dalam dirinya. Bukan di luar, di dalam kitab dan lembaran-lembaran yang banyak jumlahnya. Lalu Imam al Ghazali mulai menghafal semua ilmu yang berhasil dikumpulkan.Tak hanya menghafal, ia juga berusaha sekuat tenaga untuk menjadi ilmu yang mengejawantah.
Imam al Ghazali, menemukan sesuatu yang selama ini ia cari. Tak jauh-jauh, di dalam dirinya sendiri dan menanti untuk ditemukan oleh diri sendiri. Begitu juga dengan kebahagiaan, ia tak pernah jauh. Kebahagiaan hanya perlu ditemukan di dalam diri kita sendiri.
Tentu saja, kebahagiaan bukanlah rumusan terbuat dari, melainkan terdiri atas. Banyak ramuan dan tak pernah tunggal. Dan beberapa di antaranya justru terkesan bertolak belakang. Misalnya saja rasa takut. Betul, sangat kontradiksi. Dan memang kontradiksi, seperti kebahagiaan itu sendiri. Kemana-mana kita mencari, jauh berkelana, tapi ternyata bertemu di dalam diri sendiri.
Dalam salah satu firman-Nya Allah menjelaskan, “...Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.” (QS Faathir: 28)
Sungguh Rasulullah pernah bersabda, “Barangsiapa takut kepada Allah tentulah dia akan berangkat sejak permulaan malam. Dan barangsiapa berangkat di permulaan malam, niscaya akan sampai di tempat tujuan. Ingatlah, sesungguhnya barang dagangan Allah itu mahal. Dan ingatlah, sesungguhnya barang dagangan Allah itu adalah surga.” (HR Tirmidzi)
Tentu mereka yang berilmu akan lebih tahu, kenapa manusia harus lebih takut kepada Allah SWT. Sebab para ulama mengetahui, seumur hidupnya manusia sedang melakukan transaksi dengan Allah SWT dalam hal pembelian surga. Dan surga, tak pernah murah harganya. Apalagi yang membuat manusia lebih bahagia daripada surga-Nya?
Mereka yang berhak atas surga-Nya adalah mereka yang paling takut kepada-Nya. Karena rasa takut itu, makhluk langit menyintainya. Dan ketika makhluk langit menyintainya, maka seluruh makhluk bumi juga akan menyintainya. Hanya iblis dan para begundalnya yang akan terus membenci dan berusaha mencelakai.
Maka tak heran betapa dahsyat usaha para sahabat nabi memelihara rasa takut kepada Allah di dalam hati dan hidupnya. Ibnu Abbas misalnya, di bawah kelopak matanya terdapat sepasang garis karena bekas air mata yang mengalir terus menerus membasahi pipinya. Umar ibnul Khattab, pernah jatuh sakit setelah membaca ayat-ayat al Qur’an yang berisi kabar hari akhir.
Bahkan Umar ibnul Khattab pernah berkata, “Wahai diri, andai saja aku ini makanan ternak. Andai saja aku menjadi sesuatu yang tak akan ditanya atau disebut lagi. Andai saja ibuku tak pernah melahirkan aku. Andai saja aku seekor unta yang mati karena terlantar di tepi sunga Eufrat. Aku benar-benar takut bila Allah meminta pertanggungjawaban kepada pada hari kiamat nanti.”
Bahkan sirah pernah mencatat, Abu Hurairah pingsan tak sadarkan diri sebanyak tiga kali ketika menceritakan sebuah hadits tentang tiga orang yang mula-mula dibakar oleh api neraka.
Kemana rasa takut itu kini? Hilang dan menguap dari kehidupan kita. Masihkah kita memiliki ketakutan yang sama?
Kita nyaris tak pernah takut. Surga dan neraka, nyaris kita anggap hanya cerita. Berpikir surga dan neraka hanya untuk mereka yang rendah dan tak canggih pemikirannya. Bahkan kita tak dibenarkan memiliki rasa takut pada Allah SWT. Lihat saja, sebuah buku terbit dengan bangga, mencantumkan judul dengan pongah: Beriman Tanpa Rasa Takut.
Apakah hidup seperti ini yang kita cari? Akan kemanakah semua ini mengarah?
Logika dan nalar telah dibalik-putarkan. Yang tak memelihara rasa takut dalam keimanan, disebut jenius dan brilian. Sebaliknya, mereka yang memelihara takut kepada Allah disebut jumud dan ketinggalan.
Ibnu Taimiyah suatu hari pernah berkata tentang hal ini. “Setiap orang yang durhaka kepada Allah adalah orang yang bodoh. Dan setiap orang yang takut kepada Allah adalah orang yang pandai lagi taat.”
Beruntunglah orang-orang yang takut. Karena mereka akan berhati-hati. Berbahagialah orang-orang yang takut. Karena mereka akan mengubah diri dan mempersiapkan bekal yang lebih baik lagi.
Lalu hanya ada sesal bagi mereka yang terbuai dalam lalai. Sebab waktu tak bisa berputar ke belakang dan tak pula bisa dihentikan.
Cinta dunia akan menghalangi hati kita takut kepada Allah. Teman yang buruk juga melunturkan rasa takut kita kepada Allah.
Tentu saja alasan di atas hanya dua di antara seribu, mungkin sejuta penyebab tumpulnya hati kita. Tapi setidaknya kita sudah mampu mengidentifikasi dua penyebabnya. Lalu setelah itu, kita akan mencoba mengucapkan doa yang dipanjatkah Rasulullah saw kepada Rabbnya.
"Ya Allah, anugerahilah kami rasa takut kepada-Mu yang dapat menghalangi antara kami dan kedurhakaan kepada-Mu.” (HR. Tirmidzi)
“Ya Allah, sesungguhnya kami memohon kepada-Mu untuk selalu takut kepada-Mu. Baik secara sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan.” (HR. An Nasa’i)
Al Fatihah..KU SUP IPG KAMPUS DARULAMAN Kembali ke Rahmatullah
Shikin sempat bersama-sama dengan keluarga dan sahabat handai di Hospital Jitra.Beliau yang meninggalkan seorang isteri dan empat orang cahaya mata. Hati tersentuh kerana anak-anak beliau masih kecil dan yang sulong baru berusia 14 tahun dan yang kecil baru berusia 5 tahun. Isteri beliau pula hanya sebaya dengan Shikin dan surirumah sepenuh masa. Apa yang Shikin nak kongsikan di sini adalah mengenai beliau seorang yang sangat bertanggungjawab kepada kerja dan sangat efisien tapi mengabaikan tekanan dan kesihatan diri sendiri. Mengikut isteri beliau walaupun diberi cuti sakit beliau tetap hendak bekerja kerana mementingkan kerjanya hinggakan tidak cukup rehat dan mengikut doktor tekanan dan rehat yang tidak mencukupi merupakan salah satu punca AHD. Kepada semua kita walaupun kita ada ilmu dan kemahiran menangani tekanan kita hendaklah sentiasa beringat bahawa diri kita adalah yang paling utama dan jangan sesekali mengabaikan diri kita kerana tiada siapa yang akan menangisi kita lebih dari 30 minit dan selebihnya hanya keluarga kita yang di bawah tanggungjawab kita sahaja yang akan menderita.
Ingatlah orang luar semasa menziarah masing-masing hanya akan bercerita tentang kita dan kenangan terakhir dengan kita tapi adakah orang yang akan melihat keluarga dan insan yang kita tinggalkan. Shikin melihat anak-anak beliau seperti mana ketika ayah Shikin meninggal dunia dengan cara dan usia yang seawal itu. Apa yang dilalui adalah sangat berat dan menjadi tanggungjawab semua disekeliling untuk membantu anak-anak yatim ini. Walaupun mereka ada ibu dan saudara mara tapi di sinilah peranan kita sebagai sahabat bukan sekadar menangis dan mengimbau kenangan semata-mata....
Senyuman dibibir dan wajah B akan terpahat dalam hati ini kerana B adalah seorang yang sangat baik hati. Shikin akan sentiasa mengingati senyuman itu kerana wajah itu yang terpancar ketika jenazah beliau dikafankan dan ditutup dan Shikin turut tersenyum semasa melihat wajah B tersenyum semasa beliau dikafankan. Semoga Allah merahmati Sohaibi Wan Lah dan menempatkan beliau bersama para shuhada yang berjuang dan bermujahid untuk ilmu Allah sehingga nafas terakhir beliau. Semoga Allah sentiasa merahmati dan memberi kekuatan buat isteri dan anak-anak beliau dalam mengharungi kehidupan di muak bumi Allah yang fana ini.Amin
AL FATIHAH
Semasa Shikin menulis ini Shikin terfikir dan cuba menjawab persoalan-persoalan ini...kalau rajin cubalah juga.
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan sepenuh kejujuran yang keluar dari hati nurani :
1. Seandainya anda meninggal dunia pada saat ini juga, sebutkan pesan apa saja yang
ingin anda sampaikan kepada suami/isteri/ anak?
............ ......... ......... ......... ......... ......... ......... ......... ......... ......... .
2. Sebutkan 10 orang yang akan hadir dalam pemakaman atau mengafankan anda :
1. ............ ......... ....... 5. ............ ......... ....... 8. ............ ......... ........
2. ............ ......... ....... 6. ............ ......... ....... 9. ............ ......... ........
3. ............ ......... ....... 7. ............ ......... ....... 10. ............ ......... .......
4. ............ ......... .......
3. Sebutkan amal apa saja yang sudah anda siapkan sebagai penyelamat di akhirat?
............ ......... ......... ......... ......... ......... ......... ......... ......... ......... .
4. Kesan apa yang akan diberikan orang lain tentang perjalanan kehidupan anda?
............ ......... ......... ......... ......... ......... ......... ......... ......... .........
5. Seandainya Tuhan masih memberikan kesempatan hidup sekali lagi, maka kesalahan apa saja yang ingin anda perbaiki terhadap :
a. Orang Tua
b. Pasangan hidup :
c. Anak-anak:
d. Tetangga, Teman & rakan kerja :
Tuesday, May 11, 2010
THE SHOW MUST GO ON
Salam semua kulaan,
Regarding the CBT sessions that I had attended earlier in
Good luck . Bless u all.