Monday, June 7, 2010

Apa yang kau cari dalam hidup ini?

Apakah kehidupan yang kita cari? Akan kemanakah semua ini mengarah? Siapa yang kita takutkan? Siapa yang kita kasih dan sayang?

Logik dan nalar telah dibalik-putarkan. Yang tak memelihara rasa takut dalam keimanan, disebut genius dan briliant. Sebaliknya, mereka yang memelihara takut kepada Allah disebut jumud dan ketinggalan.

Ibnu Taimiyah suatu hari pernah berkata tentang hal ini. “Setiap orang yang durhaka kepada Allah adalah orang yang bodoh. Dan setiap orang yang takut kepada Allah adalah orang yang pandai lagi taat.”

Beruntunglah orang-orang yang takut. Karena mereka akan berhati-hati. Berbahagialah orang-orang yang takut. Karena mereka akan mengubah diri dan mempersiapkan bekal yang lebih baik lagi. Bahagiakah kita selama ini?

Lalu hanya ada sesal bagi mereka yang terbuai dalam lalai. Sebab waktu tak boleh berputar ke belakang dan tak pula boleh dihentikan.

Cinta dunia akan menghalangi hati kita takut kepada Allah. Teman yang buruk juga melunturkan rasa takut kita kepada Allah. 
Tentu saja alasan di atas hanya dua di antara seribu, mungkin sejuta penyebab tumpulnya hati kita. Tapi setidaknya kita sudah mampu mengenalpasti dua penyebabnya. Lalu setelah itu, kita akan mencuba mengucapkan doa yang dipanjatkah Rasulullah saw kepada Rabbnya.

"Ya Allah, anugerahilah kami rasa takut kepada-Mu yang dapat menghalangi antara kami dan kedurhakaan kepada-Mu.” (HR. Tirmidzi)

“Ya Allah, sesungguhnya kami memohon kepada-Mu untuk selalu takut kepada-Mu. Baik secara sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan.” (HR. An Nasa’i)

No comments:

Post a Comment